MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji berharap, dana silpa Provinsi Kaltim tahun 2022 yang mencapai lebih dari Rp 6,6 triliun dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Kaltim.
Apalagi, diakuinya masih banyak daerah-daerah di Kaltim yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur memadai, khususnya daerah-daerah pedalaman.
“Kalau saya maunya dana silpa itu bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur, ” ujarnya ditemui Senin (3/7/2023).
Dikatakannya, dari hasil Raperda LKPj Gubernur Kaltim diketahui bahwa terdapat dana silpa sebesar Rp 6,6 triliun pada anggaran tahun 2022 silam. Tak hanya itu saja, masih ada dana sisa dari pendapatan yang mencapai Rp 2,4 triliun.
“Jadi, sebenarnya total silpa itu lebih dari Rp 9 triliun, ” sebutnya.
Lebih rinci, Seno Aji membeberkan, dana silpa yang sudah digunakan mencapai Rp 4 triliun, ditambah dengan penyaluran anggaran ke kabupaten/kota dengan nilai Rp 900 miliar. Sehingga dana silpa tersisa untuk APBD Perubahan 2023 mencapai Rp 2,9 triliun.
“Dana ini yang akan kita gunakan untuk Perubahan 2023. Tapi apakah digunakan semua atau disimpan untuk APBD Murni 2024 belum tahu. Kita akan bahas lagi ini besok, ” katanya.
Dikatakan, penggunaan dana silpa yang tersisa masih tetap dialokasikan untuk bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
Tapi, kata Seno Aji, jika dana silpa digunakan untuk pembangunan infrastruktur di APBD Perubahan 2023, maka dikhawatirkan tidak akan mampu terealisasi keseluruhan.
“Dengan waktu 3 bulan pasti tidak mencukupi. Memang ada kewajiban pemerintah untuk membayarkan tanah-tanah yang harus diselesaikan, supaya tidak ada gangguan lagi ke depannya, ” pungkasnya.
Penulis : Koko
Editor : M Jay