KPU Kaltim Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar simulasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di halaman Kantor KPU Kaltim, Sabtu (19/10/2024).

Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan untuk Pilkada yang akan berlangsung di seluruh wilayah Kaltim, termasuk pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota beserta wakil-wakilnya.

Simulasi ini diikuti oleh pemilih yang terdaftar di TPS 7, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota. Prosesnya melibatkan seluruh tahapan mulai dari pendaftaran pemilih, pencoblosan, hingga tanda bukti telah memberikan suara berupa pencelupan jari ke dalam tinta.

Dalam simulasi ini, berbagai elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, seperti PPK Kecamatan Samarinda Kota dan KPPS dari Kelurahan Pelabuhan, dilibatkan secara langsung. Mereka berperan sebagai petugas pemungutan suara, saksi, pengawas, dan juga linmas, memastikan simulasi berjalan sesuai prosedur.

“Jumlah pemilih dalam simulasi kali ini diambil dari beberapa RT di Kelurahan Pelabuhan, yakni RT 19, RT 21, RT 22, dan RT 41, dengan total 564 pemilih. Dari jumlah tersebut, 283 adalah laki-laki dan 281 perempuan,” kata Suardi, Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kaltim.

Berbeda dengan pemungutan suara yang sesungguhnya, simulasi ini tidak menggunakan pasangan calon (paslon) asli. Sebagai gantinya, KPU menggunakan gambar ilustratif seperti bunga dan makanan untuk mewakili paslon. Hal ini dimaksudkan agar proses simulasi tetap berlangsung tanpa mengganggu ketentuan hukum terkait kampanye atau pencalonan.

“Meski pada Pilkada nanti hanya ada dua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur di Kaltim, untuk keperluan latihan, kita menambahkan satu paslon lagi,” jelas Suardi.

Di tingkat kabupaten/kota, misalnya Penajam Paser Utara (PPU), yang pada kenyataannya memiliki empat paslon, ditambah satu paslon ekstra sehingga totalnya ada lima paslon dalam simulasi.

Setelah pemungutan suara selesai, proses simulasi akan dilanjutkan dengan penghitungan suara pada pukul 13.00 Wita. Proses ini meniru alur Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang. Penghitungan suara ini penting untuk memberikan gambaran bagaimana nantinya hasil Pilkada akan dihitung dan diumumkan secara transparan.

“Kita harapkan simulasi ini bisa menjadi panduan bagi semua pihak, termasuk pemilih, petugas KPPS, serta pengawas, agar lebih memahami alur dan teknis pemilihan yang akan datang,” tutup Suardi. (Adv/Koko/M Jay)

Share