berita Menjelang puncak pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025, polemik terkait jumlah rombongan belajar (rombel) dan kursi yang tersedia kembali menjadi sorotan masyarakat.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, mengatakan bahwa jumlah kursi sudah terkunci dan tidak ada penambahan rombel untuk tahun ini.
Usai rapat bersama Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Novan menjelaskan bahwa seluruh data yang berkaitan dengan kuota PPDB sudah terkunci oleh sistem nasional. Artinya, data tersebut tidak dapat diubah lagi, termasuk jumlah ruang belajar atau rombel yang tersedia di tiap sekolah negeri.
“Saya sudah berdiskusi langsung dengan Pak Kadisdik Kota Samarinda, dan dijelaskan bahwa jumlah kursi di tiap sekolah sudah final, sesuai data yang dikunci oleh Kementerian. Tidak bisa ditambah-tambah di tengah jalan,” ujar Novan Syahronny Pasie, Kamis (19/6/2025).
Lebih lanjut, Novan menyebut bahwa pengaturan rombel dan kuota kursi di setiap sekolah telah melalui proses yang terstruktur dan mengacu pada regulasi nasional.
Dalam sistem PPDB online, setiap sekolah sudah mengunggah data resmi yang menunjukkan total kursi yang tersedia. Kursi-kursi tersebut dibagi ke dalam beberapa jalur seleksi, seperti jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua (mutasi), dan jalur prestasi.
“Silakan masyarakat cek pengumuman di sekolah atau selebaran resmi yang beredar. Di sana sudah jelas berapa total kursi yang tersedia, dan bagaimana pembagiannya per jalur. Tidak ada penambahan rombel di luar ketentuan,” tegas Novan.
Ia juga mengingatkan bahwa menambah rombel tanpa perencanaan dan anggaran yang matang bisa berdampak pada mutu pendidikan, karena menyangkut juga ketersediaan ruang kelas, guru, dan fasilitas pendukung lainnya.
Sebagai Ketua Komisi IV DPRD yang membidangi pendidikan, Novan Syahronny Pasie tak hanya fokus pada persoalan administratif, tetapi juga pada pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Samarinda. Ia berharap masyarakat tak hanya terpaku pada sekolah-sekolah “favorit”, melainkan juga mempertimbangkan sekolah terdekat yang kini kualitasnya semakin merata.
“Kami mendorong agar kualitas semua sekolah negeri di Samarinda ditingkatkan secara merata. Dengan begitu, masyarakat tak lagi terfokus pada segelintir sekolah saja, dan tekanan terhadap rombel di sekolah tertentu bisa berkurang,” katanya.
Di tengah maraknya informasi simpang siur seputar PPDB di media sosial, Novan mengajak masyarakat, khususnya orang tua calon siswa, untuk lebih aktif mencari informasi langsung dari sumber resmi, baik dari sekolah maupun dari Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
“Kami memahami keresahan masyarakat, tetapi solusi terbaik adalah dengan bersikap proaktif dan cerdas dalam menyaring informasi. Jangan mudah percaya dengan kabar tidak resmi yang justru menyesatkan,” pungkas Novan. (Koko/ADV/DPRD Samarinda)