MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro Bebaya) yang dicanangkan Pemerintah Kota Samarinda terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat dan DPRD. Meski telah membawa manfaat nyata, evaluasi tetap diperlukan untuk memastikan efektivitasnya di lapangan.
Wakil Ketua DPRD Samarinda, Ahmad Vananza, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh kelanjutan Pro Bebaya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada beberapa aspek yang harus diperbaiki.
“Sepanjang Pro Bebaya ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tentu kami di DPRD mendukung agar tetap dilanjutkan. Hanya saja, evaluasi tetap diperlukan agar pelaksanaannya lebih baik ke depannya,” ujarnya.
Salah satu tantangan utama dalam implementasi Pro Bebaya adalah kurangnya koordinasi antara RT dan masyarakat setempat. Hal ini menyebabkan beberapa proyek berjalan tanpa keterlibatan penuh dari warga yang seharusnya ikut berpartisipasi.
“Ada laporan bahwa dalam pelaksanaannya, beberapa RT kurang melibatkan masyarakat. Ini yang harus diperbaiki agar Pro Bebaya benar-benar menjadi program yang inklusif,” lanjut Vananza.
Selain itu, sosialisasi yang kurang maksimal membuat sebagian warga belum sepenuhnya memahami mekanisme program ini. Padahal, dengan keterlibatan aktif masyarakat, program ini bisa lebih tepat sasaran dan transparan.
“Jangan sampai masyarakat berpikir bahwa ini hanya proyek yang menguntungkan segelintir pihak. Pemerintah harus lebih aktif dalam memberikan pemahaman bahwa ini adalah program yang bertujuan untuk kepentingan bersama,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, beberapa proyek di tingkat RT menghadapi kendala anggaran. Ada kalanya usulan dari masyarakat tidak bisa langsung direalisasikan karena keterbatasan dana.
“Masyarakat sering bertanya, kenapa usulan mereka belum terealisasi? Ini karena anggaran terbatas, sehingga harus diprioritaskan mana yang lebih mendesak,” kata Vananza.
Ia juga menambahkan bahwa jika memang diperlukan, tidak menutup kemungkinan anggaran Pro Bebaya bisa disesuaikan, baik dinaikkan atau dikurangi, tergantung pada kondisi keuangan daerah dan urgensi kebutuhan masyarakat.
DPRD Samarinda berharap agar ke depannya, Pro Bebaya bisa terus berjalan dengan sistem yang lebih terstruktur dan melibatkan masyarakat secara menyeluruh.
“Jika program ini dikelola dengan baik dan terus dievaluasi, saya yakin Pro Bebaya bisa menjadi solusi jangka panjang dalam pembangunan berbasis komunitas,” tutupnya.(ADV/DPRD Samarinda)