MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Komisi IV DPRD Samarinda menyoroti upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti usai menggelar hearing bersama Dinkes Samarinda baru-baru ini.
“Dalam fokus penanganan penyakit menular, kita mengarah pada 12 Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan, termasuk HIV AIDS dan TBC,” ujarnya.
Dia juga menyoroti pentingnya data dan tindakan yang telah dilakukan oleh Dinkes Samarinda, serta bagaimana fungsi puskesmas dari proses otentik hingga holistik.
Puji Astuti menekankan peran pemerintah dari tingkat kota hingga RT dalam penanganan penyakit menular, terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat dan promosi preventif melalui edukasi, termasuk di tingkat sekolah.
Komisi IV DPRD Samarinda, lanjutnya, membahas mengenai peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga bulan April, menyatakan kebutuhan untuk melibatkan masyarakat dalam upaya 5 M plus, bukan hanya mengandalkan fogging karena itu tidak cukup efektif dan bahkan berisiko bagi lingkungan.
“Diperlukan pendidikan dan kesehatan yang menyeluruh untuk mengedukasi masyarakat Samarinda, bukan hanya tanggung jawab Dinkes tetapi juga seluruh stakeholder, termasuk penanganan sanitasi dan layanan BPJS,” tegas Astuti. (Adv/Koko/M Jay)