MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim ramai-ramai memberikan perhatian serius kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim yang dinilai semakin memprihatinkan dari sisi bangunan gedung.
Berdiri di lokasi rawan banjir, Kantor Perpustakaan Daerah Kaltim dikhawatirkan tidak lagi diminati masyarakat untuk datang berkunjung.
Selain itu, berulang kalinya gedung terendam banjir juga dikhawatirkan akan berdampak pada rusaknya banyak koleksi buku-buku dan peralatan kerja lainnya yang ada di lantai satu gedung perpustakaan.
Anggota DPRD Kaltim Rusman Yaqub menyesalkan minimnya perhatian terhadap kondisi gedung Perpustakaan Daerah. Padahal kata dia, sudah sejak lama persoalan tersebut disampaikan kepada Pemprov Kaltim, namun tak juga mendapatkan respon.
“Itu kelalaian provinsi, karena sudah lama kita teriakan terkait dengan pembangunan gedung Perpustakaan Daerah yang memang sudah tidak layak. Coba lihat, siapa yang mau datang ke situ dalam kondisi seperti itu,” ujarnya pada awak media, Selasa (18/10/2022).
Dikatakan Legislator dari partai PPP ini, perpustakaan memiliki peran penting untuk meningkatkan kecerdasan anak bangsa. Maka, kata Rusman Yaqub, sudah seharusnya perpustakaan mendapatkan dukungan yang besar dari pemerintah daerah. Baik dari gedung, fasilitas, sarana dan prasarananya.
“Menurut saya, memang kadang-kadang bingung juga kita. Pemerintah justru lebih memprioritaskan pembangunan gedung perkantoran, sedangkan gedung perpustakaan yang merupakan milik dan kepentingan publik tidak diperhatikan. Mestinya itu menjadi prioritas,” katanya.
“Kalau menurut saya gedung perpustakaan itu menjadi simbol bagi masyarakt Kaltim, karena itu lambang kecerdasan. Kalau perpustakaannya bagus, maka minat masyarakat datang pasti tinggi, minat baca akan terdongkrak dan akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM Kaltim. Tapi kalau perpustakaannya di depannya flayover, tembok tua yang kala hujan banjir, ya siapa yang mau datang,” sambungnya.
Rusman Yaqub mendorong dan meminta kepada Pemprov Kaltim untuk lebih membuka perhatian, bukan hanya untuk Perpustakaan Daerah Kaltim saja, tetapi juga dunia pendidikan yang di dalamnya juga ada perpustakaan sebagai jendela ilmu pengetahuan generasi emas Kaltim ke depan.
“Kami meminta agar Pemprov lebih care terhadap dunia pendidikan dan perpustakaan. Harusnya mereka merespon usulan-usulan yang sudah lama kita sampaikan mengenai pemindahan atau perbaikan gedung perpustakaan itu. Perkembangan literasi yang ada di Kaltim ini menjadi tanggungjawab kita semua, sehingga harus ada dukungan yang besar dari berbagai pihak yang utamanya adalah pemerintah daerah,” tandasnya. (Adv45/Koko/M Jay)