MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Pembangunan infrastruktur jalan menuju akses lokasi wisata dan pemenuhan fasilitas serta sarana listrik, air bersih diyakini akan mampu mendongkrak potensi pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid mengatakan, pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan menuju lokasi wisata yang ada di Kaltim menjadi salah satu hal yang penting difokuskan pemerintah daerah.
Menurutnya ini penting dilakukan, karena banyak dari lokasi-lokasi wisata yang ada di Kaltim ini tak kalah indah dan memukau, seperti lokasi wisata yang ada di provinsi lain.
Namun kata Ely, sayangnya lokasi wisata Kaltim sepi pengunjung. Lantaran akses jalan sangat sulit dilalui. Inilah yang menjadi kendala bagi para pelancong datang berwisata ke Kaltim.
Menurut Ely, jika saja sektor periwisata di Kaltim ini ramai disosialisasikan, dipromosikan dan ditunjang dengan banyak kemudahan, maka dapat dipastikan akan menjadi daya tarik pengunjung untuk datang. Dengan otomatis berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan tentunya juga akan menambah income bagi kas daerah.
“Potensi wisata ini harus kita gali, karena dari sini banyak keuntungan yang kita dapatkan. Pemerintah Daerah juga akan bisa mendapatkan pemasukan dari sini,” katanya.
Dia menyebutkan, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia dan Kaltim, sektor wisata tumbuh subur, bahkan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat yang sedang terpuruk.
“Seperti di Tenggarong, banyak potensi wisata yang dikelola masyarakat maupun Pemerintah Daerah bermunculan. Seperti Pondok Gubang, Kembang Jaong dan beberapa lainnya. Ini sangat bagus dan luar biasa,” ungkapnya.
Untuk itu, Ely meminta agar Pemrov Kaltim maupun Pemerintah Kabupaten/kota dapat mendukung pembangunan infrastruktur jalan menuju akses lokasi wisata.
Masih kata dia, saat ini banyak dari potensi wisata yang belum tergarap dengan baik. Minimnya sosialisasi, ditambah dengan minimnya pembangunan infrastruktur jalan menuju tempat wisata menjadi sandungan besar wisata lokal dikenal hingga tingkat nasional dan internasional.
“Seharusnya ada instansi terkait, termasuk pemerintah daerah yang wajib membangun infrastruktur pendukung untuk menuju ke lokasi wisata yang kita miliki. Wisata kita tidak kalah cantik dengan tempat wisata lain yang ada di berbagai provinsi. Tapi itu tadi, masalahnya karena kurang didukung dengan pembangunan infrastruktur jalan. Tidak hanya itu saja, kendala lain minimnya listrik dan air bersih ikut menyumbang keterpurukan tempat wisata kita. Kalau akses jalan dan infrastruktur sulit, maka potensi wisata sulit kita jual,” tandasnya. (Adv/Koko/M Jay)