MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono menyoroti soal pengelolaan Perusda Kaltim yang dinilainya belum maksimal dan justru memberatkan pemerintah daerah.
Dia menyebut, seluruh Perusda Kaltim harus melakukan pembenahan secara menyeluruh, karena dari yang selalu terulang, banyak catatan-catatan yang ditandai DPRD Kaltim terhadap kinerja “perusahaan berplat merah” ini.
“Masalah pengelolaan BUMD atau Perusda ini kalau menurut saya bahwa harus ada semacam kegiatan atau restrukturisasi secara menyeluruh atas pengelolaan organisasi hingga keuangannya,” ujarnya saat menyampaikan interupsi di rapat Paripurna DPRD Kaltim ke-46, Selasa (1/11/2022)
Sapto menilai, keberadaan Perusda Kaltim ini bahkan seperti diibaratkan hidup segan, mati tak mau. Sementara, kata dia, tidak sedikit anggaran yang digelontorkan untuk hidupnya Perusda Kaltim, tapi hanya sedikit Perusda yang mampu memberikan kontribusinya untuk pemasukan asli daerah (PAD) Kaltim.
“Ini ibaratnya hidup segan, mati tidak mau. Tapi ini akan terus berulang dan harus sampai kapan Perusda begini? Tidak pernah menghasilkan,” katanya.
Dengan tegas dirinya meminta agar seluruh jajaran yang duduk di Perusda Kaltim adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dan kapasitas di bidangnya. Bukan justru menjadi tempat untuk mengambil keuntungan untuk kelompok tertentu saja.
“Kalaupun yang diisi itu harus dengan orang-orang yang profesional, sesuai kapasitasnya,” tegasnya.
Sapto juga mengingatkan kepada Pemprov Kaltim bahwa Perusda Kaltim bukalah tempat “parkir” bagi pejabat-pejabat yang masuk purna tugas.
“Ingat, Perusda bukan tempat “parkir”, tempat ditaruhnya pensiunan, kalau mereka mampu it’s oke. Tapi kalau tidak, ini akan jadi masalah yang selalu berulang . Karena seharusnya kita itu bisa berupaya untuk bisa melakukan perubahan secara nyata untuk daerah kita,” tandasnya. (Adv/Koko/M Jay)