Banjir Samarinda Kian Mengkhawatirkan, Aris Mulyanata Dorong Revisi Tata Ruang dan Perbaikan Drainase

Anggota DPRD Samarinda, Aris Mulyanata. (Ft: Kurniasih)

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA –   Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda, Senin (12/5/2025), kembali memicu banjir besar di sejumlah wilayah. Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian material, tapi juga menelan korban jiwa.

Menanggapi kondisi tersebut, Anggota DPRD Samarinda, Aris Mulyanata, menyuarakan keprihatinan mendalam. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengingatkan warga agar selalu siaga menghadapi risiko banjir dan longsor yang bisa datang kapan saja.

“Saya mendapat informasi sudah ada korban jiwa akibat banjir ini. Ini tidak bisa dianggap sepele. Warga harus waspada dan siap dengan skenario evakuasi,” ujarnya.

Aris menilai, penyebab utama banjir yang terus berulang adalah buruknya tata ruang kota dan sistem drainase yang tidak memadai. Ia menyoroti pembangunan yang mengabaikan kawasan resapan air dan ekosistem kota.

“Pembangunan di Samarinda harus memperhatikan aspek ekologis. Pemerintah wajib menyeimbangkan pembangunan infrastruktur dengan kapasitas daya tampung lingkungan,” tegasnya.

Sebagai langkah strategis, Aris mendorong revisi Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2023–2042. Menurutnya, revisi ini krusial untuk memasukkan aspek perlindungan daerah resapan dan pengendalian pembangunan di bantaran sungai.

Ia juga menekankan pentingnya penataan ulang bangunan di kawasan rawan banjir, termasuk pembebasan lahan jika diperlukan. Pemerintah diminta bertindak tegas dan selektif dalam pemberian izin mendirikan bangunan.

Tak kalah penting, Aris menyoroti perbaikan sistem drainase kota Samarinda. Ia mendorong peningkatan kualitas saluran air di seluruh titik rawan banjir sebagai solusi konkret mengurangi genangan.

“Drainase yang optimal adalah kunci mempercepat aliran air hujan. Ini harus menjadi prioritas pemerintah,” katanya.

Ia juga mengajak masyarakat berperan aktif menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya ke saluran air.

Aris mengingatkan orang tua agar lebih waspada terhadap anak-anak saat banjir.

“Genangan air deras sangat berbahaya. Jangan biarkan anak-anak bermain di sana,” pungkasnya.(ADV/DPRD Samarinda)

Share
Exit mobile version