MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah mengakui, branding UMKM khususnya di bisang kuliner masih kurang, dibanding branding kuliner luar Kaltim.
Menurut dia, penduduk Kota Samarinda bukan lagi mayoritas suku asli, melainkan mayoritas pendatang, yang mereka membawa branding kuliner dari asal daerahnya masing-masing.
“Kita harus juga tahu geografis, karena Samarinda ini daerah perputaran uang sangat tinggi. Artinya penduduk aslinya hanya kurang dari 30 persen, lebih banyak orang luar, jadi potensi dari orang luar lebih besar. Makanya lebih banyak misalnya rumah makan dengan branding Soto Banjar, Soto Lamongan, Soto Mandura, Nasi Padang dan sebagainya. Tapi ini tidak menutup mata kita,” ujarnya.
Dikatakannya, sebenarnya Samarinda memiliki kuliner yang khas, seperti nasi kuning Lambung Mangkurat, kue ilat sapi, kue keminting dan kuliner lainnya. Namun promosi kurang gencar.
“Samarinda ini Banjar juga sebenarnya. Jadi kalau dikatakan soto Banjar, ya soto Banjar. Kita punya nasi kuning, kita punya lokasi wisata di Lambung Mangkurat nasi kuning dan sudah lumayan terkenal, tapi memang tidak banyak spesifik makanan kita yang bisa kita dibranding, karena kita ini kurang mempromosikan. Misalnya amparan tatak, kemudian kemiting, makanan khas kita seperti ilat sapi. Masyarakat justru tidak asing dengan makanan yang sedang trend seperti burger dan sebagainya,” ujarnya.
Dikatakan Laila Fatihah, terkait dengan branding produk UMKM kuliner mayoritas kendalanya di kemasan dan pendistribusian produk. Sehingga kata dia, diperlukan adanya pendampingan dari OPD terkait.
“Memang bermasalah di kemasan. Ini yang akan coba kami konsep. Saya ingin di Samarinda seperti di kecamatan melakukan sistem pertandingan, seleksi mana saja kuliner yang enak untuk disajikan di kantor, instansi, nantinya mereka dilakukan pendampingan untuk membantu mendistribusikan dan bagaimana usaha mereka berkelanjutan sampai ke luar seperti jadi oleh-oleh, dibantu dengan pendampingan kemasan yang menarik,” tandasnya. (Adv/Koko/M Jay)