Cuaca hingga Ancaman Buaya jadi Kendala Pencarian Pria yang Ceburkan Diri ke Mahakam

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Nasib pria yang diduga sengaja menceburkan dirinya ke Sungai Mahakam, tepatnya di dermaga ujung Pelabuhan Samarinda, Jumat malam belum diketahui.

Unsur gabungan SAR juga harus berhati-hati pada operasi pencarian pria yang belum diketahui identitasnya tersebut. Pasalnya, di sungai sekitar lokasi kejadian merupakan “sarang” buaya.

Pada operasi pencarian, petugas SAR dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok pertama melakukan pencarian dengan menggunakan Rubber Boat Basarnas di sekitar lokasi kejadian. Kemudian regu kedua menggunakan Rubber Boat BPBD Samarinda. Area penyisiran dari arah hilir sungai sejauh 519,43 meter.

Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Dwi Adi Wibowo mengatakan, pukul 17.30 Wita, Sabtu (27/11/2021) telah dilakukan deb briefing pada pencarian di hari kedua atas korban MR X, yang diduga menceburkan diri ke sungai di ujung dermaga pelabuhan penumpang Samarinda.

“Hari ini kami melakukan pencarian secara searching di daerah dermaga, hingga radius 2 kilometer, bergantian dengan unsur SAR yang ada di lapangan,” ucapnya, Sabtu petang (27/11/2021).

Dikatakannya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh unsur SAR gabungan dalam operasi pencarian. Tidak hanya kendala cuaca, tetapi juga ancaman binatang buas, yakni buaya.

“Kendala di lapangan, identitas korban belum diketahui sampai sekarang. Kedua, cuaca mendung dan hujan deras. Ketiga, informasi bahwa di pelabuhan terdapat hewan air, yaitu buaya. Itu menjadi hal waspada bagi kami di lapangan untuk hati-hati saat berkegiatan di air,” terangnya.

Masih kata Dwi Adi Wibowo, pihaknya hingga kini belum melakukan penyelaman ke dasar sungai untuk mencari keberadaan korban bersama motor yang dikendarainya saat kejadian.

“Kedalaman air sekitar 15 hingga 20 meter, untuk penyelaman, kami tidak lakukan berhubung perkiraan ada binatang buas (buaya, red). Untuk sementara, kendaraan korban belum ditemukan,” ujarnya.

Sementara itu, mengenai data korban dikatakannya belum diketahui. Dua orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut, telah dimintai keterangan di Polsek KP3 Samarinda. Hingga saat ini, belum ada warga yang datang melaporkan kehilangan keluarganya.

“2 orang saksi sudah ditangani oleh pihak kepolisian KP3 Pelabuhan Samarinda. Untuk data lengkap korban belum ada, karena dari keluarga korban belum ada,” tutupnya.

Penulis : Koko
Editor   : M.Jay

Share