MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Ketua Pansus Kelistrikan Sapto Setyo Pramono mengatakan, pihaknya memprioritaskan penerangan di 199 desa di Kaltim.
Pasalnya, hingga saat ini 199 desa tersebut masih belum tersentuh aliran listrik. Mayoritas desa tersebut berada di Kabupaten Kutai Timur.
“Semua kita prioritaskan,” katanya ditemui beberapa waktu lalu usai menggelar rapat Pansus.
Dikatakan Legislatif dari fraksi Golkar itu, Dinas ESDM Provinsi Kaltim juga telah melakukan lelang untuk memenuhi kebutuhan listrik di ratusan desa tersebut. Penjajakan juga tidak hanya dilakukan dengan pihak PLN saja, tetapi juga perusahaan-perusahaan yang mempu menghasilkan listrik.
“Dinas juga sudah melakukan lelang untuk memenuhi kebutuhan listrik, beberapa diantara dari 199 itu, kita juga tidak bisa mengandalkan listrik PLN,” katanya.
Masih kata dia, di beberapa desa di wilayah lain, penerangan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tetapi selama ini, penggunaan listrik masih terbatas hanya 6 sampai 12 jam saja dalam seharinya.
Pansus lanjut Sapto, terus mendorong keterlibatan perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Kaltim untuk menyalurkan CSR-nya untuk membantu mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan listrik warga.
“DPRD khususnya Pansus ini mendorong ini, keterlibatan CSR untuk memaksimalkan. Karena beda prinsip dengan pemerintah provinsi, keterlibatan dan tanggungjawab pemerintah provinsi tentang elektabilitas dengan PLN. Tapi kalau PLN bicaranya hanya satu, harus ada jumlah penduduk di situ. Selain itu, tentu jalan transportasi dan harus ada jaringan,” pungkasnya. (Advetorial)
Penulis : Koko
Editor : M Jay
