Jubir Satgas COVID-19 Kaltim : Belum Ada Omicron di Kaltim

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan hingga saat ini Kaltim masih “aman” dari virus COVID-19 varian Omicron.

Sementara, masih terjadinya penambahan kasus baru penularan COVID-19 di beberapa wilayah kabupaten/kota di Kaltim adalah masih dalam varian Delta. Namun demikian, guna menghindari terjadinya masuknya varian Omicron di Kaltim, dia mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Khusus bagi masyarakat yang baru melakukan perjalanan dari daerah-daerah yang terjangkit varian Omicron, agar melakukan karantina.

“Kaltim belum ada terlapor varian Omicron, semua masih dalam varian yang lama, Delta. Tapi yang ditindaklanjuti adalah mereka yang melakukan perjalanan ke daerah yang munculnya varian,” ucapnya pada Mediaborneo, ditemui usai menghadiri sidang Paripurna DPRD Kaltim ke-2 di Hotel Mercure Samarinda, Jumat kemarin.

Dikatakan, seperti pengalaman yang terjadi sebelumnya, pasca libur hari besar, terjadi lonjakan kasus penularan virus di tengah masyarakat. Menurut dia, untuk mengetahui adanya penularan bisa terlihat satu hingga dua bulan pasca libur hari besar.

“Saya tidak bisa mengatakan seminggu, tapi malah sebulan atau dua bulan ke depan. Perlu kita antisipasi efek libur, mengingat pengalaman Delta kemarin seperti itu. Karena saat libur dilarang perjalanan, tapi mereka justru melakukan perjalanan setelah itu,” katanya.

Mengenai pemeriksaan sampel untuk mengetahui jenis varian virus COVID-19, Andi Muhammad Ishak menyebut, pemeriksaan hanya dapat dilakukan di Litbangkes pusat. Karena hingga saat ini Kaltim belum memiliki alat tersebut. Sehingga kata dia, perlu waktu hingga beberapa lama untuk mengetahui hasil sampel pemeriksaan.

“Yang bisa menguji itu Puslitbangkes di pusat, jadi kita terus menunggu (pemeriksaan sampel, red), mudahan Kaltim tidak ada. Tapi mau Omicron atau Delta, sama semua. Sebenarnya, sekarang sudah didorong di beberapa daerah agar PCR bisa diindikasikan bahwa itu varian Omicron atau bukan. Oleh pusat, distribusi alatnya kemana saja, saya belum tahu lebih jelas,” katanya.

Diakui Andi Muhammad Ishak, kesadaran masyarakat Kaltim untuk menggunakan masker masih sangat baik. Tetapi seiring melandainya kasus penularan, ketaatan masyarakat akan jaga jarak semakin “longgar”.

“Kesadaran masyarakat menggunakan masker masih bertahan, kalau jaga jarak sudah longgar dan semakin berkurang,” ujarnya.

Dia kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, guna menghindari terjadinya penularan virus di tengah masyarakat.

“Kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan, karena hanya itu yang paling efektif sekarang. Sepanjang prosedur terkait perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia dijalankan dengan baik, terutama melakukan karantina, maka kita akan bisa menjaring mereka yang terinfeksi virus varian Omicron,” pesannya.

Penulis : Oen
Editor : M Jay

Share