MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Event olahraga tradisional yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menjadi ajang yang ditunggu-tunggu masyarakat.
Thomas Alva Edison, Kepala Seksi Olahraga Tradisional dan Rekreasi Dispora Kaltim, mengungkapkan antusiasme tinggi peserta terhadap acara ini.
“Tahun ini sangat menarik karena saya belum pernah melihat lomba lempar pisau sebelumnya. Saya ingin menyaksikan bagaimana para peserta melakukannya,” ujarnya.
Kaltim memiliki dua maskot budaya yang menjadi andalan, yakni sumpit dan panahan. Kedua olahraga ini tidak hanya mencerminkan tradisi, tetapi juga menjadi daya tarik utama dalam setiap event olahraga tradisional.
“Sumpit dan panahan mencerminkan kekayaan budaya Kaltim. Dengan memasukkan olahraga ini ke dalam event resmi, kami ingin mengangkat kembali nilai budaya yang mulai dilupakan,” kata Thomas.
Selain lomba lempar pisau, berbagai cabang olahraga tradisional turut dilombakan dalam acara ini, seperti balap karung dan tarik tambang. Antusiasme tinggi terlihat dari peserta yang berasal dari berbagai kabupaten di Kaltim.
“Banyak di antara mereka yang menganggap event ini sebagai ajang untuk mempererat persaudaraan, sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda,” ujarnya.
Dispora Kaltim berharap acara ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga membangkitkan semangat cinta budaya di tengah masyarakat. Dengan semangat tersebut, event olahraga tradisional diharapkan menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak peserta.
Melalui event seperti ini, Thomas Alva Edison menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal.
“Kita ingin agar generasi muda tidak hanya mengenal budaya Kaltim, tetapi juga merasa bangga akan warisan nenek moyang kita,” pungkasnya. (Adv/Koko/M Jay)