Musim Penghujan, Jalur Palaran-Mangkupalas Rawan Longsor

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Potensi longsoran di sepanjang jalur Teluk Bajau, Mangkupalas-Palaran masih tinggi. Apalagi sejak beberapa pekan terakhir, Kota Samarinda kerap diguyur hujan lebat.

Sebenarnya dari sisi Palaran mengarah ke Teluk Bajau, Mangkupalas terdapat dinding turap sepanjang lebih dari 100 meter hingga 175 meter. Namun tetap potensi longsoran masih terjadi di titik lokasi yang belum dilakukan penurapan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Samri Shaputra menilai, pengerjaan penurapan tersebut dilakukan setengah-setengah. Apalagi diketahui, nyaris seluruh jalur tersebut masuk dalam wilayah yang potensi longsornya sangat tinggi. Mengingat bukit yang masih “bergerak”.

” Kalau saya lihat kerjanya setengah-setengah. Kita sudah lihat kalau itu bakal longsoran lagi, ” ujarnya.

Dikatakannya, dengan pembuatan dinding turap telah menghabiskan anggaran sekitar Rp 8 miliar.

“Padahal kemarin anggarannya cukup besar dengan menggunakan APBD provinsi, sekitar Rp 8 miliar. Kalau masyarakat melihat, anggaran yang digunakan sangat besar, tapi ketika jadi, ya seperti tidak sesuai, ” katanya.

“Mestinya kemarin mengganggarkan jangan setengah-setengah. Nanti kalau terjadi longsoran lagi di bagian atas, ribut lagi, masyarakat protes lagi, ” sambungnya.

Samri menyebut, dengan kondisi saat ini, pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap potensi longsor.

“Sebenarnya ini masih menimbulkan membawa masyarakat, karena potensi longsoran, khususnya di sisi kiri dan kanan masih terjadi. Seharusnya ini menjadi perhatian dan prioritas, karena ini menyangkut nyawa manusia,” tandasnya. (Adv/Koko/Oen)

Share