MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya Djoerani menilai kebijakan kenaikan harga BBM subsidi oleh pemerintah pusat tidak serta merta langsung dilakukan.
Dia menyakini, banyak pertimbangan dan solusi meringankan yang juga diambil oleh pemerintah pusat, untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga BBM subsidi.
“Kita melihat dari kacamata daerah, pemerintah sudah memberikan dua opsi. Yaitu BBM itu ada pertalite dan pertamax dengan harga yang berbeda, satu subsidi dan satunya non subsidi,” ujarnya.
“Dua benda tersebut sudah berbeda kualitasnya, dengan harga segitu tentunya pertamax dengan kualitas yang di atas pertalite. Karena pertalite disubsidi itu kan pasti standarnya di bawah dari pada pertamax,” katanya lagi.
Dikatakannya, pemerintah telah memberikan pilihan kepada masyarakat, sehingga sekarang tinggal masyarakat yang memilih, BBM jenis apa yang akan digunakannya.
“Masyarakat sudah diberikan dua opsi itu, kenapa pemerintah harus pusing lagi, kan tinggal memilih. Kalau pertamax ada konsekuensinya. Jadi, mestinya tidak perlu lagi ada kenaikan,” tandasnya. (Adv/Koko/Oen)
