MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota DPRD Kota Samarinda Joni Sinatra Ginting menilai program Pro Bebaya belum maksimal, untuk segala bidang, khususnya pendidikan dan kesehatan.
“Pada kenyataannya masih banyak kasus stunting, gizi buruk di tengah-tengah masyarakat. Sementara dari program yang ada itu 70 persen dialokasikan untuk pembangunan, ” ujarnya.
Dikatakannya, memang usulan berbagai program adalah aspirasi yang disampaikan oleh RT, sehingga penggunaan anggaran Pro Bebaya digunakan untuk membiayai usulan-usulan tersebut. Namun kata Joni, terkait kesehatan dan pendidikan nyaris tak tersentuh.
“Memang itu usulan RT, tapi RT lupa di sekitar dia banyak orang-orang yang asupan gizinya kurang. Seharusnya kesehatan dan pendidikan itu juga utama. Artinya, kalau itu bisa diselesaikan dengan baik, maka Kota Samarinda akan tumbuh dengan baik. Orang-orangnya sehat dan punya pendidikan yang tinggi, ” ujarnya.
Untuk itu, Joni meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk dapat melakukan evaluasi kembali terhadap penyaluran program Pro Bebaya, agar menjadi tepat sasaran dan tepat guna. (Adv/Koko/M Jay)