MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota DPD RI Dapil Kaltim Aji Mirni Mawarni menilai, minat baca di Kaltim masih lemah, karena disebabkan pengaruh gadget.
“Minat baca kita masih lemah, karena orang sudah terbiasa dengan gadget. Terlebih ketika pandemi COVID-19 lalu, anak-anak terbiasa menggunakan pembelajaran daring yang itu menggunakan perangkat gadget. Akhirnya, bukan hanya belajar tapi mereka juga bermain game dan itu akhirnya menjadi terbiasa sampai sekarang,” katanya.
Diakui Aji Mirni, dengan perkembangan teknologi digitalisasi saat ini tidak dapat dipungkiri akhirnya memaksa masyarakat untuk ikut “melek” digital. Waktu luang pun dimanfaatkan untuk bermain gadget.
Untuk itu, dia mendorong kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas terkaitnya untuk dapat mengikuti perkembangan kemajuan digitalisasi, dengan menciptakan aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk tetap dapat mengakses buku melalui perpustakaan digital.
“Saya pikir kita harus membuat dan berusaha membuat buku melalui e-book. Jadi, lebih ke e-book digital. Karena sekarang kalau kita bikin buku, belum tentu dibaca, tapi kalau kita buat e-book, pasti dibaca, karena ini zaman sudah masuk jaman digitalisasi,” katanya.
“Contoh, sekarang media cetak berkurang, digantikan dengan media online. Mudah-mudahan itu bisa memancing anak-anak terus membaca, walaupun tidak ke perpustakaan,” pungkasnya. (Adv DPK Kaltim/Oen/M Jay)