Tingkatkan Keterampilan Masyarakat Melalui Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – 18 perpustakaan di Kaltim menerima bantuan dari Perpustakaan Nasional RI untuk program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim HM Syafranuddin menyebut, 18 perpustakaan tersebut tersebar di 6 kabupaten/kota. Masing-masing Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Paser.

Mantan Kepala Biro Adpim Sekdaprov Kaltim ini menerangkan, bantuan tersebut diberikan berdasarkan Surat Keputusan Perpustakaan Nasional Nomor 51 Tahun 2023 dan ditetapkan pada Januari 2023 lalu.

“Alokasi anggaran dari program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini berasal dari APBN tahun 2023,” ujarnya baru-baru ini.

Menurut HM Syafranuddin, melalui program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, peran masyarakat akan ditingkatkan melalui berbagai macam pelatihan-pelatihan untuk dapat meningkatkan keterampilan. Diharapkan, nantinya dari program tersebut akan mampu menumbuhkan dan meningkatkan usaha ekonomi masyarakat.

Selain itu, kata dia, melalui program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, masyarakat didorong untuk meningkatkan literasinya.

“Contoh, misalnya dari kelapa sawit. Ternyata tidak hanya bisa diolah menjadi minyak saja, tetapi berbagai produk yang bisa dihasilkan, seperti sabun, parfum dan sebagainya, ” terangnya.

“Sehingga potensi ada ketika masyarakat memperluas literasinya. Ini yang disebut dengan perpustakaan inklusi sosial, ” sambung pria yang karib disapa Ivan ini.

Di Kaltim, sebutnya, akan melaksanakan program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial secara bertahap.

“Program ini akan berjalan bertahap, seiring dengan kebutuhan masyarakat. Kami akan membuka diri dengan masukkan kreasi hingga inovasi yang disampaikan masyarakat, ” katanya.

Dengan program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, menjadi bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan di 34 provinsi di Indonesia.

“Ini bagian dari upaya layanan kita untuk lebih dekat dengan masyarakat, menyasar hingga ke desa, kelurahan agar masyarakat dapat menerima informasi yang dapat bermanfaat, ” pungkasnya. (Adv DPK Kaltim/Koko/M Jay)

Share