MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran (P3KM) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Taufik menyakini, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digagas oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI akan mampu mengembangkan dan memperkuat peran dan fungsi perpustakaan melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan, dalam rangka meningkatkan kreativitas masyarakat.
Dikatakannya, tahun 2014, TPBIS mendapat dukungan kebijakan Bappenas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sejak 2014 hingga 2024 nanti.
Menurut dia, program TPBIS memiliki target untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh DPK Kaltim untuk melaksanakan program tersebut.
“Bila ingin mencerdaskan masyarakat, maka harus disentuh aspek literasi. Karena memang diakui, selama ini perpustakaan berfokus pada pengembangan minat baca. Namun, perlu diperhatikan tindak lanjut pasca membaca itu setelahnya bagaimana,” katanya.
Anggapan bahwa perpustakaan merupakan gerbang pintu masuk literasi, menurut Taufik, saat ini dengan kondisi yang ada, perpustakaan harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Dimana kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi terus berkembang, sehingga perpustakaan juga harus berbenah dengan inovasi untuk menjawab kebutuhan.
“TPBIS menjadi salah satu langkah menuju perpustakaan berdaya guna yang mampu mencerdaskan serta meningkatkan keterampilan masyarakat,” pungkasnya. (Adv DPK Kaltim/M Jay)