MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Upaya mengentaskan kemiskinan di Samarinda terus dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satu solusi yang kini menjadi perhatian adalah pelatihan vokasi, yang bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan kerja agar mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.
Wakil ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menyoroti bagaimana kemiskinan berdampak langsung pada pendidikan anak-anak. Banyak dari mereka yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan layak di kemudian hari.
“Kita ingin mendorong pengentasan kemiskinan, karena ternyata keluarga miskin ini berdampak pada anak-anak yang tidak sekolah. Akibatnya, mereka kesulitan mencari pekerjaan,” ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah menghadirkan program pelatihan vokasi melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP). Program ini tidak membatasi peserta berdasarkan latar belakang pendidikan, usia, atau kondisi fisik.
“Tidak ada syarat khusus, apakah dia disabilitas atau tidak, punya ijazah atau tidak, usia berapa pun, mereka siap untuk dilatih agar memiliki keterampilan,” terangnya.
Meski memberikan kesempatan luas bagi masyarakat, Sri Puji Astuti mengakui bahwa jumlah peserta yang dapat diterima masih terbatas. Oleh karena itu, DPRD terus berupaya agar program ini dapat menjangkau lebih banyak orang.
Melalui koordinasi dengan RT, kelurahan, dan kecamatan, DPRD Samarinda berusaha menjaring warga yang membutuhkan pelatihan. Tidak sedikit ditemukan individu yang selama ini hidup di jalanan dan mencari nafkah dengan cara yang kurang baik.
“Ini tugas kami untuk mensosialisasikan ke masyarakat, supaya mereka bisa ikut pelatihan. Mereka akan diberikan keterampilan baik soft skill maupun hard skill, agar siap bekerja dan meningkatkan taraf hidup mereka,” pungkasnya. (ADV/DPRD Samarinda)