MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Petugas Perpustakaan SMA Negeri 5 Samarinda kerap dibuat sibuk ketika ujian semester selesai. Pasalnya, saat itu banyak siswa siswi yang mengembalikan buku dalam jumlah yang sangat banyak.
“Kalau sudah habis semesteran, buku-buku itu kembali banyak sekali, seperti gunung buku di ruangan perpustakaan ini,” ungkap Hamdah, petugas Perpustakaan SMA Negeri 5 Samarinda.
Menurutnya, siswa siswi memang banyak meminjam buku di perpustakaan menjelang ujian semester, karena memang perpustakaan juga menyediakan koleksi buku-buku paket pelajaran sekolah. Sehingga di waktu itu, isi rak buku di perpustakaan nyaris kosong. Namun setelah ujian semester selesai, rak-rak buku kembali penuh.
“Nah seperti sekarang, ini sudah waktu peminjaman, jadi bersih semua buku di sini, biasanya buku-buku penuh full buku,” katanya.
Untuk peminjaman buku di Perpustakaan SMA Negeri 5 Samarinda sendiri, terang Hamdah, wajib anggota perpustakaan dan ada batasan waktu peminjaman.
“Kalau dulu per minggu, kalau sekaran per semester untuk pengembalian buku. Sama juga buku-buku lain seperti cerpen, kami pinjamkan juga cuma ada batasnya seminggu. Kalau peminjaman lewat waktu, kami tidak kenakan denda, karena kami punya catatanya di buku peminjaman, yang penting buku itu kembali,” katanya.
Walaupun waktu pengembalian buku sangat dilonggarkan di Perpustakaan SMA Negeri 5 Samarinda, tetapi kata Hamdah, ada saja buku-buku yang tidak kembali setelah dipinjam. Alasannya pun beragam, mayoritas siswa tidak membawa buku tersebut pulang, melainkan diletakkan di dalam kelas.
“Ada juga buku yang dipinjam tidak kembali. Sebenarnya bukan tidak kembali, cuma kadang di taruh di kelas, malas bawa berat-berat dalam tas. Nanti kalau waktu pengembalian dia cari dan kembali bukunya. Jadi sebenarnya minat baca siswa di sini sangat tinggi sekali, hanya saja itu masalahnya,” katanya lagi.
Dikatakan Hamdah, Perpustakaan SMA Negeri 5 Samarinda memiliki sebanyak 2.002 judul koleksi buku atau lebih dari 8.512 eksemplar buku. Tidak hanya menyediakan buku pelajaran, tetapi juga ada koleksi buku fiksi dan non fiksi.
“Pengadaan buku dari bendahara langsung, kalau untuk pertahun pengadaannya 2 kali, cuma kalau tahun ini baru sekali. Tapi waktu masa COVID masih tetap pengadaan buku juga walaupun anak-anak libur,” pungkasnya. (Adv DPK Kaltim/Koko/M Jay)