Pembangunan Kota Baru di Palaran, Angkasa Jaya : Kemungkinan Kantor DPRD Samarinda Juga di Sana

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya Djoerani menilai wacana pengembangan kota baru di Kecamatan Palaran oleh Wali Kota Samarinda Andi Harus sangat sesuai dan representative.

Mengingat kata dia, Kecamatan Palaran terintegrasi dengan pintu-pintu Ibukota Negara Nusantara (IKN) ke depan.

“Sesuai rencana tata ruang, memang Palaran ini menjadi penyangga karena kita ada peluang dengan adanya IKN. Jadi di situ akan dikembangkan menjadi pusat hunian, perumahan dan juga berdekatan dengan jalan tol, ” katanya.

Jika dibandingkan dengan wilayah kecamatan lain di Samarinda, Kecamatan Palaran, lanjut dia, masih memiliki lahan yang luas dan minim resiko banjir.

“Dari sisi fotografi, lebih memungkinkan dan banyak perhitungan dari beberapa daerah, seperti di utara. Kalau di utara di buka jadi Samarinda baru maka akan tenggelam. Jadi memang lebih efektif dan efisien kalau pembangunan kota baru ada di Palaran, ” katanya.

Angkasa Jaya menyebut, setelah pihaknya melihat blueprint pengembangan Kota Samarinda ke depan dan untuk mewujudkan Samarinda menjadi Smart City, maka akan berdampak pada banyak pembangunan infrastruktur di Samarinda dan Palaran sebagai pintu IKN.

“Kita melihat blueprint yang akan menjadi Smart City. Kota yang akan dibangun di Palaran akan menjadi penyangga, mengingat Samarinda akan beruntung ketika IKN mulai terbangun. Akan ada urbanisasi orang-orang dari Jakarta menuju Kaltim, termasuk di Samarinda akan berdampak, ” ujarnya.

Dari wacana pembangunan Kota Baru di Kecamatan Palaran, Angkasa Jaya meyakini sejumlah pembangunan seperti rumah sakit yang selama ini belum ada di Palaran akan dapat terbangun. Bahkan menurut dia, bisa saja kantor DPRD Samarinda juga akan dibangun dan dipindahkan ke Kecamatan Palaran.

“Rumah sakit secara otomatis iya dan apakah gedung DPRD Samarinda akan pindah ke sana? Ada kemungkinan itu, ada rencana dari dulu dan ada kemungkinan antara di Seberang atau di Palaran. Tidak tertutup kemungkinan antara 10 sampai 20 tahun ke depan, ” pungkasnya. (Adv/Koko)

Share