Cara Unik SMKN 1 Samarinda Berikan Sanksi Keterlambatan Pengembalian Buku

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Perpustakaan SMK Negeri 1 Samarinda meski menerapkan denda atas keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam, namun juga memiliki cara berbeda ketika memberikan sanksi keterlambatan.

“Cara peminjaman buku sangat mudah, hanya dicatat di buku anggota, tapi kalau untuk novel ada waktunya, hanya 3 hari kalau lebih dari 3 hari dikembalikan maka denda Rp 1.000 per harinya. Tapi kita tidak mesti membayar denda, bisa diganti dengan bekerja membersihkan perpustakaan, bersih-bersih jendela, pintu dan bisa kita ajari bagaimana menyusun buku di rak-rak,” terang Koordinator Perpustakaan SMK Negeri 1 Samarinda Herdiana Lundi Sari pada Mediaborneo.net.

Sementara itu, untuk pendaftaran anggota perpustakaan sekolah sendiri, SMK Negeri 1 Samarinda memberikan kemudahan-kemudahan tanpa biaya bulanan.

“Untuk pendaftaran anggota sendiri biasanya bayar awal di tahun ajaran menjadi siswa baru, nah itu mereka langsung didaftarkan. Tapi tiap bulan tidak ada lagi pungutan, bebas,” sebutnya.
Dikatakan Herdiana, selama pandemi COVID-19 lalu, perpustakaan SMK Negeri 1 Samarinda tidak melakukan pengadaan buku. Namun seiring waktu, sekarang ini pengadaan buku edisi terbaru sudah mulai kembali dilakukan, mengingat banyaknya permintaan buku-buku edisi terbaru oleh Pemustaka.

“Selama COVID-19 kemarin tidak ada pengadaan buku, sekarang mulai ada lagi, tapi jumlahnya tidak mesti karena tergantung permintaan,” terangnya.

“Untuk pengadaan buku sendiri langsung dari kantor pimpinan dan bendahara. Ada prosedurnya, perpustakaan mengeluarkan rekomendasi sesuai permintaanya apa yang berdasarkan kalau selama ini kita mengikuti pelatihan,” sambungnya.

Herdiana berharap, ke depan perpustakaan SMK Negeri 1 Samarinda dapat lebih baik lagi, khususnya dapat menjalankan otomasi digital dan kehadiran perpustaan di sekolah tersebut dapat meningkatkan semangat siswa dan siswi untuk semakin mencintai buku.

“Semoga layanan ini bisa lebih baik lagi seperti perpustakaan yang lain bisa menjalankan otomasi digital. Semoga anak-anaknya semangat lagi belajar untuk gemar membacanya,” tutupnya. (Adv42/Koko/M Jay)

Share