DPK Kaltim Akan Gunakan Teknologi Ini Untuk Mudahkan Layanan Perpustakaan

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Berbagai inovasi dibuat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim untuk meningkatkan kualitas layanannya. Diantaranya, tidak lagi menggunakan sistem berbasis barcode, melainkan akan bertransformasi menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), yang akan memberi kemudahan.

“Sudah dapat persetujuan dari Gubernur Kaltim, tinggal lelang pengerjaannya saja. Insyaallah sebelum bulan Mei sudah diterapkan disini,” ungkap Kepala DPK Kaltim, HM Syafranudddin.

Untuk diketahui, RFID adalah teknologi baru nirkable (wireless) yang telah ditetapkan dalam dunia perpustakaan. Tujuannya adalah untuk peningkatan sistem pelayanan perpustakaan, agar layanan di perpustakaan itu lebih efektif dan efisien dengan menggunakan tenaga manusia seminimal mungkin, melalui sistem teknologi RFID.

“Pegawai kita kan kurang jadi dengan adanya alat ini tinggal mengawasi saja. RFID di samping otomatis, juga untuk kenyamanan pengunjung,” katanya.

RFID, lanjut mantan Kepala Biro Adpim Setdaprov Kaltim ini, menjadi teknologi yang memungkinkan meminjam dan mengembalikan buku secara otomatis melalui sistem, tanpa melalui petugas perpustakaan. Kecuali buku berdenda yang harus memakai atau melalui petugas perpustakaan yang melibatkan pemasangan chips di dalam buku. Sehingga, kondisi buku dan data buku bisa terbaca oleh sistem, langsung tanpa melalui petugas.

“Cukup hanya dengan membawa dan mengambil buku, kemudian bawa ke depan komputer yang sudah disetting, setelahnya buku dapat dipinjam. Begitu juga dengan pengembalian buku, kita pasang alatnya di luar kantor. Jadi pengunjung bisa mengembalikan saat perpustakaan sudah tutup dengan alat pengembalian otomatis yaitu Drop Box,” terangnya.

HM Syafranuddin menambahkan, nantinya aka nada 3 buah mesin smart serve dan 1 buah smart return yang dipasang. Mesin smart serve disebut juga KiosK atau anjungan peminjaman mandiri, bentuknya mirip seperti mesin ATM. Pemustaka hanya membawa buku yang akan dipinjam, meletakkan sendiri pada KiosK dan men-scan ID.

“RFID Reader pada KiosK bisa membaca tumpukan buku secara sekaligus tidak perlu dilakukan satu-satu seperti pada sistem barcode. Sistem akan mendeteksi buku dan ID peminjamnya dan kemudian mengeluarkan struk bukti peminjaman,” tandasnya. (Adv DPK Kaltim/M Jay)

Share