Kaltim  

Hariyanto : Brand IKN Bawa Dampak Positif Kemajuan Pariwisata Kaltim

MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Ketua Asosiasi Marketing Indonesia, Kabupaten Kukar Hariyanto, SE, CHA mengapresiasi positif kebijakan Presiden Jokowi yang telah menetapkan Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut pria yang juga adalah Wakil Ketua ASITA Kabupaten Kukar ini, dengan ditetapkannya IKN turut membawa dampak positif terhadap kemajuan sektor pariwisata di Benua Etam.

“Kalau kita perhatikan dan kita cermati isi pemberitaan media online nasional ataupun lokal dan sosial, keberadaan provinsi Kaltim sudah familiar dikenal masyarakat nasional dan internasional. Tentunya itu adalah berkat brand IKN Nusantara,” ujarnya pada awak media, saat berada di Hotel Grand Elty Tenggarong, Selasa (3/1/2022).

Hariyanto menyebut, keberadaan IKN juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Baik dari komoditas pertanian, perkebunan hingga kerajinan dan UMKM yang turut menggeliat dan semakin dinamis.

Dikatakannya, kondisi ini harus harus cepat mendapat respon dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah setempat.

Dia mendorong untuk mempersiapkan daya dukung, khususnya pada sektor wisata yang dapat menjadi salah satu sektor unggulan, dengan meningkatkan kualitas dan fasilitas. Termasuk sarana transportasi yang terkoneksi secara luas. Mulai dari fasilitas hotel hingga ragam cinderamata dan oleh-oleh khas Kaltim.

“Ada tiga hal yang harus kita perhatikan dalam marketing. Pertama, brand. Kedua, produk dan ketiga costumer. Ini jadi unsur penting marketing, ” katanya.

Hariyanto yang juga adalah Sekretaris PHRI Kabupaten Kukar menjelaskan, terkait brand. Dapat dicontohkan seperti titik nol IKN yang saat ini menjadi produk jadi.

“Titik nol sudah menjadi destinasi kunjungan wisatawan dari luar Kaltim. Ke depan, kita harus perhatikan mengenai brand. Kemudian produk apa dan costumernya siapa? Yang diharapkan akan membawa dampak positif terhadap pertubuhan ekonomi masyarakat Kaltim, ” ujarnya.

Masih kata dia, terkait marketing tidak lepas dari supply dan demand.

“Dari sisi pariwisata, kita harus memperhatikan costumer. Sehingga ketika objek pariwisata di Kaltim lebih maju lagi, harus diperhatikan demand atau destinasi kawasannya diperuntukkan untuk siapa, ” katanya.

“Kalau destinasi wisata untuk wisatawan nusantara dan asing, maka produknya harus disesuaikan, ” kata lagi.

“Umumnya, wisatawan nusantara tertarik ke produk buatan atau moderen. Sedang wisatawan asing tertarik pada alam, sosial dan budaya. Tapi kami merasa optimis, keberadaan IKN akan memajukan kesejahteraan masyarakat lokal Kaltim, khususnya sektor pariwisata, ” tutupnya.

Penulis : Dri
Editor : M Jay

Share