Penyelesaian Gedung Inspektorat Kaltim Ditambah 50 Hari Kerja

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim H Baba mengatakan pengerjaan proyek pembangunan gedung kantor Inspektorat Kaltim, yang berada di Jalan Kadrie Oening, Samarinda Ulu akan ditambah waktu penyelesaian hingga 50 hari ke depan.

Pasalnya, target penyelesaian hingga akhir Desember 2021 ini dipastikan tak dapat terkejar, lantaran banyaknya kendala di lapangan.

“Gedung Inspektorat ini sesuai nilai kontraknya Rp 31 miliar, hingga akhir tahun ini dipastikan selesai sekitar 97 persen. Tapi tidak menutup kemungkinan pasti terjadi perlambatan, paling tidak ada penambahan waktu sampai 50 hari,” katanya pada awak media, usai melakukan sidak ke 4 lokasi proyek pembangunan gedung perkantoran dan rumah sakit Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, baru-baru ini.

Dengan diketahui akan molornya penyelesaian pembangunan gedung tersebut, H Baba memastikan bahwa pihak kontraktor akan dikenakan sanksi berupa denda.

“Kalau sudah ada penambahan waktu, maka terjadilah denda,” katanya.

Dikatakannya, progres pembangunan gedung Inspektorat jika mengacu sesuai kontrak kerja terbilang sangat singkat dan sulit untuk mencapai target. Terlebih, sejak beberapa bulan ini cuaca di kota Samarinda mengalami curah hujan yang tinggi.

“Ini kontaknya tanggal 2 Agustus, target selesai awal Desember untuk penyelesaian keseluruhan. Namun memang ini 5 bulan sangat minim waktunya, maka kontraktor akan meminta waktu perpanjangan,” terangnya.

“Kalau sampai ini progres baru 70 persen. Tapi dalam akhir bulan ini bisa sampai 85 persen, jadi kurang 15 persen. Nanti kita lihat akhir tahun,” ujarnya.

Project Manager PT Batara Guru Group Elca Maradona mengatakan, terdapat beberapa permasalahan dalam pengerjaan proyek pembangunan gedung Inspektorat Kaltim tersebut. Selain faktor cuaca, juga pihaknya memindahkan tiang pancang yang tergenang banjir.

“Kendala alam, hujan. Kalau di sini materialnya sudah tersedia, jadi kita harus memindahkan pancang dan banjir di sini. Sehingga tergenang dan harus menggali 1,80 meter ke bawah. Jadi setiap galian pasti ada genangan air, itu masalah terbesarnya,” bebernya.

Dia menjelaskan, sejak awal pihaknya memulai pengerjaan proyek pembangunan sudah dihadapkan pada masalah tumpukan tanah yang menggunung.

“Dari pertama kerja, tumpukan tanah seluas bangunan di sini dan ada galian 1,80 meter. Kalau sekarang sudah terlihat bersih. Nanti ke depan kita ada lanjutannya penanganan parit ke jalan utama dengan lebar 1 meter. Kalau sudah dibuat parit, tidak mungkin tergenang. Jadi kita tangani per segmen. Misalnya kita gali sisi Utara dulu, kita tangani masalah airnya. Kalau kita kerja langsung gali keseluruhan tidak mungkin tercapai keseluruhan 2 lantai,” terangnya.

Mengenai progres pengerjaan bangunan dan adanya penambahan waktu selama 50 hari untuk penyelesaian gedung, Maradona menyakini bahwa dengan ditambahnya waktu tersebut bangunan akan selesai secara keseluruhan.

“Struktur untuk percepatan mungkin per Minggu kita mencapai 11 persen progresnya. Itu kita tambah waktu paling lama sekitar 3 Minggu sudah beres dan rampung,” imbuhnya.

Penulis : Oen
Editor : M Jay

Share