Erham Yusuf : Hapus Image Perpustakaan Menyeramkan, Ancaman Sanksi Denda

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Samarinda Erham Yusuf mengatakan, pihaknya terus membuat inovasi dan program-program yang dapat menarik masyarakat untuk datang berkunjung ke perpustakaan yang ada di Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda tersebut.

Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan tidak memberikan sanksi denda bagi pemustaka yang terlambat mengembalikan buku.

“Perpustakaan sekarang ini kita buat tidak yang mengerikan, menakutkan, ancaman sanksi denda dan sebagainya,” ujarnya saat ditemui usai menghadiri kegiatan yang dilaksanakan di Taman Cerdas Samarinda baru-baru ini.

Menurut dia, tak jarang pemustaka enggan datang kembali ke perpustakaan lantaran terlambat mengembalikan buku yang dipinjam, karena merasa takut dengan sanksi denda yang akan diberikan. Akhirnya, lanjut Erham Yusuf, banyak buku yang tidak kembali hingga berbulan-bulan, bahkan sampai tahunan. Padahal, kata dia, buku-buku tersebut sangat penting dan merupakan milik pemerintah.

“Saya maunya perpustakaan itu asik, humbel dan kita berusaha menciptakan membuang image bahwa perpustakaan itu hanya membaca.

Banyak orang itu tidak hobi membaca dan segala macam yang penting dapat menumbuhkan cinta, rasa sayang. Karena itu tadi, kalau ada aturan sanksi atau denda, mereka yang kadang sudah pinjam buku dan terlambat mengembalikan, jadinya malas untuk datang karena ada ketakutan. Jadi kita ubah image itu,” katanya.

Untuk itu, kata Erham Yusuf, pihaknya tidak ingin memberikan image mengerikan kepada masyarakat. Justru sebaliknya, dia menginginkan perpustakaan yang dipimpinnya menjadi tempat yang nyaman dan bersahabat bagi masyarakat.

“Jadi, mengenalkan itu dulu yang kita gugah ke masyarakat. Dengan kita menggugah, perlahan akan menyusul mereka untuk suka membaca dan sebaginya,” pungkasnya. (Adv DPK Kaltim/Koko/M Jay)

Share